Rabu, 26 Oktober 2011

Jangan Peduli Badai Menghadang


Jangan peduli badai menghadang
Kesulitan bagiku terasa mudah
Sampai aku berhasil menggapai impian
Yang tiada tunduk
Kecuali pada yang sabar

Kulepas sayapku pada angin ketinggian harga diri
Kubicara dibumi pendiaman langitku
Kematian berjalan dihadapanku
Kematian berjalan dibelakangku
Tetapi ...
Diantara kematian dan kematian
Kehidupan harga diriku tetap berdiri
Aku tetap berlenggang,
Kendati kematian menjalari potongan tubuhku
Aku tetap berkicau,
Kendati mulutku dipenuhi luka
Meskipun setiap kata berlumur darahku
Mata pengecut tiada tidur

Selamat datang bencana
Dijalan Allah, penderitaan terasa menyenangkan

Mereka melihat duri-duri menancapi sekujur tubuhku
Tapi aku melihatnya bunga-bunga yang bersemi
Aku ditawan, pada diriku sinar dan cahaya yang berpendar
Karena aku mengikuti Nabi sang pemberi petunjuk

Aku masih terus berjalan
Setiap lorong dimataku sudah menyempit
Kegelapan menggulita
Dan wajah mentari menghitam pekat
Dan bahaya dimana-mana Dipintu para raja terlihat olehku
Engkau binasa!
Engkau binasa!
Bukan aku, karena aku masih terus berjalan
Dan lukaku lelucon yang menangis
Sedangkan air mataku
Dari tangisan luka yang tertawa


                                                                                          Inspired of (Blessing-in-disguise)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar